Cupping Therapy adalah metode pengobatan kuno dimana
beberapa area tertentu di bagian kulit pasien disedot. Proses penyedotan
menggunakan berbagai cara, bisa dengan api atau alat-alat mekanik (Pompa
elektrik / Pompa Manual). Para praktisi meyakini bahwa metode ini dapat
menggerakkan aliran darah untuk melakukan penyembuhan. Di beberapa daerah,
Cupping Therapy dikenal juga dengan nama Hijamah, kavaa, singhi, baguan/baguar,
badkesh, banki, bahnkes, bekam, buhang, bentusa, kyukaku, gak hoi dan
lain-lain.
Ada dua jenis Cupping Therapy (Bekam), yaitu bekam kering
(Dry Cupping) dan bekam basah (Dry / Bleeding Cupping). British Cupping Society (BCS), sebuah organisasi yang mempromosikan
praktik bekam, mengajarkan keduanya. Sebagai peraturan umum, bekam basah digunakan
untuk perawatan medis yang lebih cenderung ke mengobati penyakit, sedangkan
bekam kering hanya untuk terapi dan relaksasi.
Diduga bahwa praktik bekam sudah ada semenjak tahun 3000 SM,
bukti sejarah Ebers Papyrus, salah
satu dari catatan medis tertua di dunia menjelaskan bahwa pada tahun 1550 SM,
bangsa Mesir menggunakan bekam. Para arkeolog menemukan bukti di China bahwa
Yunani kuno menggunakan bekam semenjak tahun 1000 SM. Mereka menjelaskan bahwa Hippocrates menggunakan bekam untuk
penyakit-penyakit dalam dan struktur tubuh pada tahun 400 SM.
Meskipun bekam mungkin sudah digunakan semenjak ribuan tahun
yang lalu, penggunaan bekam yang di dokumentasikan untuk pertama kalinya
terdapat di dalam ajaran Nabi Muhammad SAW. Menurut Muhammad al-Bukhari, Muslim ibnu al-Hajjaj Nishapuri dan Ahmad ibnu Hanbal, Muhammad SAW merestui
adanya praktik bekam yang dikenal dengan nama Al-Hijamah.