Al-Farabi (Abū Naṣr Muḥammad ibn
Muḥammad
Fārābī) yang juga dikenal sebagai Alpharabius di negara-negara barat,
menurut kalender Farāb, lahir tahun 872 (sekitar 14
Desember, 950 dan 12 Januari 951 menurut kalender Damaskus). Menurut karya
tulis berjudul Wafayāt dari sejarawan Turki yang bernama Ibnu Khllikan,
Al-Farabi lahir di desa kecil bernama Wasij di dekat Fārāb yang sekarang
dikenal sebagai Otrar di Kazakhstan.
Namun pernyataan tersebut dikritisi oleh Dimitri Gutas dan professor dari
Oxford bernama C.E. Bosworth karena Ibnu Khillikan memberikan tambahan nama
Al-Turk pada nama Al-Farabi. C.E. Bosworth menyatakan bahwa para pelajar Turki
memiliki antusias yang terlalu tinggi sehingga mengkaitkan tokoh-tokoh hebat
seperti Al-Farabi, Al-Biruni dan Ibnu Sina dengan ras Turki.
Al-Farabi adalah orang Persia (Iran) atau Turki yang merupakan
seorang ilmuwan dan filsuf Islam. Dia juga merupakan ahli Kosmologi, logika dan
pemusik. Melalui tulisan-tulisan yang dibuatnya, Al-Farabi dikenal dengan baik
oleh ilmuan-ilmuan Islam masa pertengahan sebagai “The Second Teacher”, penerus Aristoteles “The Second Teacher”. Salah satu dari karya-karya tulisnya antara
lain adalah The Necessity of the Art of the Elixir.